RSS Feed

Bait Muslim

Posted by Sumayyah Mohd Idris




Nafsu syahwat itu seperti air bah yang turun dari puncak gunung. Barang siapa berdiri menghadangnya, maka ia akan diterjang dan dilumatkan. Barang siapa membiarkannya, maka ia bakal memporakporandakan negeri dan memusnahkan umat manusia.Orang yang berakal sehat tentu akan membuat jalan untuknya, menggali tanah sedalam-dalamnya dan mengalirkan air bah itu ke sana. Inilah yang diperbuat Islam

Di jalan apakah anda menikah? Terbentang pula dengan lurus dan amat luas jalan dakwah. Jalan para Nabi dan syuhada, jalan orang-orang saleh, jalan para ahli surga yang kini telah bercengkerama di taman-tamannya:

Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik”. (Yusuf:108 )Hadzihi sabili, inilah jalanku, yakni ad’u ilallah, aku senantuasa mengajak manusia kepada Allah. Fi’il mudhari’ yang digunakan pada kalimat ad’u ilallah semakin menegaskan bahwa dakwah adalah pekerjaan yang sedang dan akan terus-menerus dilakukan kaum muslimin, yaitu ana, Rasulullah saw, wamanittaba’ani dan orang-orang yang mengikuti Rasullullah saw sampai akhir zaman nanti.

Inilah jalanku, yaitu jalan dakwah, jalan yang membentang lurus menuju kebahagiaan dan kepastian akhir. Jalan yang dipilihkan Allah untuk para Nabi, dan orang-orang yang setia mengikuti mereka. Jalan inilah yang menghantarkan Nabi saw menikahi istri-istrinya. Jalan ini yang mengantarkan Ummu Sulaim menerima pinangan Abu Thalhah. Jalan yang menyebabkan bertemunya Ali r.a dan Fatimah az-Zahra dalam sebuah keluarga.

Di jalan dakwah itulah Nabi saw menikahi Ummahatul Mukminin. Di jalan itu pula para sahabat Nabi menikah. Di jalan dakwah itulah orang-orang saleh membina rumah tangga. Jalan ini menawarkan kelurusan orientasi, bahwa pernikahan adalah ibadah. Bahwa berkeluarga adalah salah satu tahapan dakwah untuk menegakkan kedaulatan di muka bumi Allah.

Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. (Al-An’am:153)

Menikah di jalan dakwah akan mendapatkan keberuntungan. Di jalan ini para sahabat Nabi melangkah, di jalan ini mereka menikah, di jalan ini pula mereka meninggal sebagai syahid dengan kematian yang indah. Jalan yang tak pernah memberikan kerugian. Justru senantiasa menjadi invesatasi masa depan yang menguntungkan di dunia maupun akhirat.

Di jalan ini kecenderungan ruhiyah amat mendapat perhatian, akan tetapi tidak mengabaikan segi-segi materi. Di jalan ini setan terkalahkan oleh orientasi Rabbani, dan menuntun prosesnya, dari awal sampai akhir, senantiasa memiliki kontribusi terhadap kebaikan dan umat.

Sejak dari persiapan diri, pemilihan jodoh, peminangan, akad nikah hingga walimah dan hidup satu rumah. Tiada yang dilakukan kecuali dalam kerangka kesemestaan dakwah.
“Seandainya seseorang dianugerahi harta Qorun dan fisik Hercules. Lalu dihadiahkan di hadapannya 1000 perempuan jelita berikut segala keistimewaannya, niscaya dia tidak pernah berjumpa dengan kepuasan”

(Dikutip dari buku “Di Jalan Dakwah Aku Menikah”, karya Cahyadi Takariawan)

Source: Komik Dakwah


The Japanese and the Fresh Fish Story

Posted by Sumayyah Mohd Idris

If you are steadily conquering challenges, you are happy. Your challenges keep you energized. Don't create success and revel in it in a state of inertia. You have the resources, skills and abilities to make a difference.

Recognize ur shark? I have mind...Wow, it really does keep me energized, InsyaAllah & I do pray that I MUST & WILL WIN the challenge!~ ;)

Do read below...



The Japanese have always loved fresh fish. But the water close to Japan has not held many fish for decades. So to feed the Japanese population, fishing boats got bigger and went farther than ever. The further the fishermen went, the longer it took to bring the fish. If the return trip took more time, the fish were not fresh. To solve this problem, fish companies installed freezers on their boats. They would catch the fish and freeze them at sea. Freezers allowed the boats to go farther and stay longer. Ho wever, the Japanese could taste the difference between fresh and frozen fish. And they did not like the taste of frozen fish. The frozen fish brought a lower price. So, fishing companies installed fish tanks. They would catch the fish and stuff them in the tanks, fin to fin. After a little thrashing around, they were tired, dull, and lost their fresh-fish taste. The fishing industry faced an impending crisis!
But today, they get fresh-tasting fish to Japan .

Ho w did they manage? To keep the fish tasting fresh, the Japanese fishing companies still put the fish in the tanks but with a small shark. The fish are challenged and hence are constantly on the move. The challenge they face keeps them alive and fresh!

Have you realized that some of us are also living in a pond but most of the time tired and dull? Basically in our lives, sharks are new challenges to keep us active. If you are steadily conquering challenges, you are happy. Your challenges keep you energized. Don't create success and revel in it in a state of inertia. You have the resources, skills and abilities to make a difference.

Take a Risk, take a chance. Put a shark in your tank and see how far you can really go!